Saya ingin jujur-jujur saja.
Bagi saya uang jauh lebih penting dari agama
Karena saya tidak bisa hidup tanpa uang. Karena nyaris setiap sisi kehidupan saat ini tidak ada yang bisa bebas dari uang. Bahkan agamapun tidak bisa hidup tanpa uang.
Bagi saya uang jauh lebih penting dari agama
Karena saya tidak bisa hidup tanpa uang. Karena nyaris setiap sisi kehidupan saat ini tidak ada yang bisa bebas dari uang. Bahkan agamapun tidak bisa hidup tanpa uang.
Tanpa uang, saya bisa mati mendadak.
Tapi tanpa agama, saya tetap bisa hidup dan berprestasi.
Ini kenyataan!
Fungsi agama bagi saya saat ini hanya sebagai pengaman dan pelengkap hidup.
Pengaman dalam arti agar saya aman secara sosial. Agar saya tetap diterima dan tidak diburu oleh masyarakat. Karena syarat untuk bisa diterima dalam maysarkat negara terbelakang seperti Indonesia adalah penduduknya wajib beragama. Dan ukuran baik buruk seseorang dalam masyarakat juga adalah beragama.
Kemudian fungsi lain agama bagi saya saat ini adalah untuk menyalurkan hobi. Yaitu hobi diskusi.
Apakah ini artinya saya merendahkan agama?
Sama sekali tidak. Karena agama itu memang sudah rendah dari awalnya.
Karena agama itu pada mulanya adalah kebudayaan masyarakat primitif. Sebuah kebodohan akan pemahaman hidup lalu dipuja dan disembah sebagai sesuatu yang benar-benar nyata dari zaman ke zaman secara temurun. Padahal hanya sebuah penyakit kejiwaan yang menyamar sebagai dewa penyelamat.
Lalu apakah ini berarti saya seorang materialis? Pemuja materi?
Sama sekali tidak. Karena selain pemuja akal, saya juga pemuja hati. Pemuja cinta. Dan hati, cinta, adalah bahasa Universal manusia. Mata uang asli yang selalu laku dan dirindukan dimana-mana, sampai kapanpun.
Dan itu? Jauh lebih berharga dari agama.
No comments:
Post a Comment